Assalamualaikum Wr. Wb
Semoga kita selalu dalam keadaan sehat walafiat, Aamiin.
Kami baru saja selesai melaksanakan kegiatan ACIKITA Short Study to Japan, yang berlangsung dari tanggal 10 - 16 dan 12 -18. Group terdiri dari staf Kementrian Perindustrian dari berbagai devisi dan kota yang berbeda, serta dari Undpad dan Kementria Lingkungan hidup.
Tema yang diangkatkan adalah Visit Sains dan Teknologi di Jepang, kunjungan resmi terdiri dari beberapa lab di Tokyo Institute of Technology, Lab Bioteknologi Polymer (Prof Tsuge), Lab Nanoteknologi (Prof Iyoda), dan Lab Lingkungan (Prof Yoshikawa), serta perpustakaan pusat kampus Tokyo Institute of Technology yang sungguh sangat komplit, punya koleksi jurnal yang luar biasa jumlahnya. Kunjungan ke Tokyo institute of Technology, berakhir dengan meeting dan diskusi antara peserta ASSJA dengan Prof Hara di ruang diskusi perpustakaan pusat Tokyo Institute of Technology.
Meeting antara ACIKITA dan Tokyo Tech, dilakukan pula pada hari berikutnya, usai kunjungan dari RIKEN. Banyak hal yang dibicarakan untuk kemajuan program kerja. Dan Alhamdulillah dari 6 poin hal yang diajukan, pihak Tokyo Institute of Technology, bersedia support kegiatan tersebut. Semuanya bertujuan untuk memperbanyak mahasiswa Indonesia yang bias masuk Tokyo Institute of Technology.
Kami juga mengunjungi RIKEN (lembaga riset terbesar di Jepang), pada saat ini kami mengunjungi Galery umum di Riken, sehingga benar benar bisa melihat nyata bagaimana sebuah lembaga riset bias bertumbuh berkembang dengan baik dan mencapai hasil yang berguna untuk kebutuhan hidup manusia, dalam berbagai bidang.
Kunjungan bidang produk elektroik, terlihat nyata betapa mereka mampu mencipta hal apa saja, mulai dari kebutuhan rumah tangga, hingga ke seluruh bidang yang menggunakan peralatan elektronik. Subhanallah Semuanya made in Japan. Betapa mereka terus mencipta dan mencipta.
Kecanggihan arsitektur dan teknik bangunan yang menakjubkan, yang langsung bersentuhan dengan siapa saja yang visit Japan.
Berada di lingkungan Jepang adalah juga riset dan bukti nyata betapa mereka sangat mempunyai nilai nilai kesopanan, etika dan tata karma yang baik. Satu sama lain saling menjaga, sehingga tidak ada gaduh dan keributan ketika berada di tempat umum. Ini Semuanya adalah hasil pendidikan dini mereka yang sudah dilatih dan ditanamkan sejak mereka masih bayi.
Kami juga megggelar one day workshop untuk memberikan muatan Rahasia Kemajuan Bangsa Jepang, membuka diskusi untuk memantapkan hati untuk berjuang bersama memajukan Indonesia kita.
Satu kejadian unik, salah satu peserta rombongan ketinggalan tas di atas kereta, dan di dalamnya berisi uang cukup banyak sekitar 500 ribu yen, setara 50 juta rupiah, berbagai macam kartu kridit, dan passport 3 peserta. Alhamdulillah selang 2 jam setelah kami melaporkan ke stasiun, dan juga kantor polisi, tas tersebut sudah diselamatkan, dan bias diambil di stasiun di Shibuya, kantor pusatnya. Tak ada isi tas yang hilang, Semuanya utuh seperti semula. Lagi lagi ini adalah hasil pendidikan dini yang mereka ajarkan dan latih setiap hari. Mereka tak akan pernah mau mengambil punya orang, meskipun banyak penumpang yang melihat tas itu tertinggal, da petugas selalu sidak begitu kereta sampai di pemberhentian terakhir. Maka kalau ada yang ketinggalan, petugas akan menyelamatkannya, dan tak akan pernah mengambil isi tas, karena mereka tahu itu bukan miliknya, dan pasti yang kehilangan sangat gusar, maka tas harus dikembalikan utuh kepada pemiliknya.
Sungguh sangat jauh berbeda nyata dengan kondisi di negeri kita bukan?
InsyaAllah semua kondisi nyata yang dialami akan menjadi inspirasi bagi semua peserta, bahwa hal apapun yang mereka geluti tidak ada yang dilakukan dengan ecek ecek, selal ada hasil riset yang out putnya untuk kesejahteraan, kenyamanan dan keberlangsungan hidup umat manusia. Hasilnya sangat aplikativ, dan bukan hanya riset sebatas mencapai report hitam di atas putih, dan setelahnya bagi bagi uang karena sudah menyelesaikan laporan kerja. Dan sebelum mereka mencipta, berkarya di setiap lapangan kerja mereka, akhlak, moral, etika mereka telah sama semuanya, karena se Jepang raya, mereka punya kurikulum baku, untuk membentuk pribadi insan sejak dini menjadi pribadi yang berakhlak baik.
Buat Bapak Ibu peserta ASSJA 3, tetap semangat, tetap kontak, dan semoga kita bias bersama-sama memajukan Indonsia kita.
Akhirnya kami mohon maaf atas semua kesalahan, dan kekurangan kami, dalam melayani para peserta semuanya. Semoga makin hari, kami makin bias berbenah diri. Aamiin.
Wassalam
Jumiarti Agus
Pengurus ACIKITA
Jumiarti Agus
Pengurus ACIKITA
0 komentar:
Posting Komentar